Minggu, 08 Maret 2009

MY LIFE

Kehidupan adalah suatu anugrah yang sangat tak ternilai harganya. Bersyukurlah kita atas semua kehidupan yang telah diberikan. Akupun sendiri sangat, very-very thank god atas kehidupan yang kujalani ini. Tak semua bayi yang lahir ke dunia dapat menikmati kehidupan seperti diriku. Mempunyai kedua orang tua seperti orang tuaku, keluargaku, kakakku, saudara-saudaraku yang lain dan tak lupa teman-temanku yang selalu menemani hari-hariku, itu adalah sebuah kebahagian yang sangat terindah dalam hidupku. Aku hidup didampingi oleh mereka. Tanpa mereka aku tak bisa apa-apa. Itulah gunanya mereka. Mereka dapat membantu diriku dalam segala hal. Memang kehidupanku tak semulus jalan yang lurus dan tak sebersih kapas putih, namun aku syukuri. Memang juga terkadang aku mengeluh akan kehidupan yang terjadi padaku. Kadang aku marah pada Tuhan, mengapa hidupku begini?, mengapa hidupku begitu?. Manusia memang tak pernah tau kapan dia akan mendapat kebahagian dan kapan ia akan mendapatkan kesusahan. Kadangpun aku marah pada kedua orang tuaku yang kadang tak adil kepada diriku. Aku tak tau apakah aku mengatakan begini salah atau benar?. Aku merasa kakakkulah yang lebih dinomor satukan namun terkadang oragtuaku juga adil pada diriku. Aku tak tau apa yang terjadi. Aku benar-benar sangat bersyukur atas hidup yang diberikan ini. Aku tak bisa membayangkan kalau aku tak bisa menikmati hidup ini. Aku bahkan takut kehilangan kehidupan ini. Namun, aku sadar bahwa suatu saat nanti kehidupan ini akan lenyap. Aku takut orang-orang yang aku cintai pergi dariku, meninggalkan aku sendiri. Aku tak bisa hidup sendiri. Aku tak bisa hidup tanpa mereka. Aku sayang mereka. I LOVE MY PARENTS, I LOVE MY FAMILY, I LOVE MY FRIEND, I LOVE MY LIFE. Segala sesuatu yang telah terjadi yang baik maupun yang buruk kuanggap sebagai rasa kasih Tuhan terhadapku. Tak mungkin Tuhan memberikan seuatu hal yang buruk terhadap makhluknya. Tinggal kita yang menjalaninya dan mengarahkannya. Aku kira kehidupanku penuh akan dosa yang telah ku perbuat. Aku selalu berusaha untuk merubah diriku untuk menjadi seseorang yang lebih baik, namun aku gagal. Aku tak bisa menjadi manusia yang selalu patuh pada Tuhan. Aku tak mampu mengerjakan semua perintahnya. Aku selalu melalaikan segla perintahnya. Aku tak tau apakah Tuhan marah padaku?. Padaku diriku yang penuh akan dosa ini. Padahal usiaku kini sudah beranjak dewasa. Tapi, semakin besar aku tak dapat mengontrol diriku. Aku tak kuasa melihat kedua orangtuaku yang semakin hari semakin tua. Mereka selalu berusaha untuk menafkahi keluarga. Bodohnya aku, aku tak bisa melakukan apa-apa untuk orangtuku. Berkali-kali aku membuat mereka sangat marah sekali. Aku tak tau apakah mereka kesal sekali denganku?. Aku selalu meminta pada Tuhan untuk selalu menjaga kedua orangtuaku. Jangan biarkan sesuatu hal terjadi pada mereka. Hidup memang berat sekali. Hidup tidak bisa disepelekan. Banyak orang yang bunuh diri hanya karena sesuatu. Seharusnya mereka bersyukur dapat mencicipi manisnya dunia. Kita tak akan mendapatkan kesempatan yang kedua kalinya untuk hidup di dunia ini. Di dalam hidupku yang terjadi selama ini adalah sebuah perjalanan hidup seorang anak manusia yang selalu berbuat salah, selalu melakukan hal-hal yang tanpa dipikirkan terlebih dahulu, namun aku tak henti-hentinya bersyukur atas segala anugrah yang manis yang pernah terjadi dalam hidup. Ketika aku mencintai seseorang, ketika aku mendapatkan sesuatu yang sangat aku idam-idamkan, itu adalah sebagian kecil anugrah hidup yang aku terima. Iiiihhhhh waaaawww………!!!!!!. Aku merasakan yang namanya cinta ketika aku duduk dikelas 6 SD. Seorang laki-laki telah merasuki hatiku. Cinta pertama itu tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Cintaku semakin tak etrtahankan lagi ketika perpisahan itu terjadi. Huuh….!!!!. Namun perpisahan itulah yang membuat aku dan dia sempat bersatu dalam ikatan pacaran, namun tak berselang lama aku memutuskan untuk tidak berpacaran dengannya lagi. Lost contact yang sempat terjadi membuat aku memutuskan itu. Aku selalu berharap kedepannya kehidupanku akan terus bertambah baik. Aku tak ingin membuat kecewa orangtuaku. Aku ingin menjadi orang yang berhasil nantinya. Keberhasilan akan membuka gerbang suatu kebahagian. Sebuah kehidupan yang diberikan tidaklah mudah untuk dijaga. Manusia harus benar-benar menjaga kehidupan itu dengan sungguh-sungguh. Kapanpun kalau Tuhan mau, DIA akan mengambil kehidupan yang sudah diberikan. Itulah hidup, apa yang didapat pergunakanlah dengan baik. Semua yang kita miliki hanyalah titipan sementara. Saat aku kehilangan seseorang, pasti sangat sedih. Aku sudah merasakan rasanya kehilangan seseorang. Aku tidak ingin semua itu terulang lagi. Namun, kembali lagi kepada Sang pemilik kehidupan. Hidupku terkadang indah dan terkadang buruk. Itulah alur kehidupan yang kujalani.